Tak ada kontrak di atas materai
Tak ada janji di atas kertas
Tak ada budi yang mesti berbalas
Aku hadir bersama keikhlasan
Aku wanita, memenjarakan diri dalam nasib
Toh ini penjara suci kewanitaan
Bukan sebuah kesalahan masuk dalam penjara nyaman aman. Di luar sana cengkraman laki-laki tak berhati teramat berserakan. Langkah-langkah lebar mengejar bayang. Sunggingan pahit di sudut bibir berasap.
Alah, alah, alah........................................
Tawaran kunci-kunci kebebasan
Membual menjadi ludah-ludah bernajis
Mengepul, berawan hiasi langit detik ini.
Belum juga para petani jagung berpanen ria
Kunci-kunci itu pun patah
Aku tahanan dalam keikhlasan
Memandang opsir-opsir berlalu lalang
Tuk.......tuk.....tuk.............
Bebunyian sepatu menggoyang tubuh laba-laba penjaraku
Kakinya kaku, kakunya kaki
Menghentak-hentak ubin penjaraku
Pantatnya, pantat laba-labaku beradu
Bergoyang, digoyang bebunyian
Aku tahanan dalam ikhlas
Mengecam segala versi goyangan
Apa kau mau tanggung jawab?
Saat ubin-ubin penjaraku, retak
Alah...alah...alah...................
Sudahkah kau duplikat kunci itu, Sayang?
Ciamis, 13 Februari 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar